Tayang ki'

#EWAKOPSM

PLAY

SHARE YOUR MOMENT

VIA TWITTER :
1. FOLLOW TWITTER @MACZMAN_ORI DAN @PSM_MAKASSAR
2. TWEET GAMBAR DENGAN HASHTAG #EWAKOPSM
VIA INSTAGRAM :
1. FOLLOW INSTAGRAM @THEMACZMAN_ORI DAN @PSM_MAKASSAR
2. POST GAMBAR DENGAN HASHTAG #EWAKOPSM

Mungkinkah Saatnya Suporter Perantauan ”Mudik” Menyambut PSM Juara ?



The Macz Man https://the-maczman.com/read/451/Mungkinkah-Saatnya-Suporter-Perantauan-Mudik-Menyambut-PSM-Juara-



The-Maczman.com, Makassar - Perhelatan sepakbola kasta tertinggi tanah air Liga Go-jek traveloka 2017 telah mendekati pekan-pekan akhir kompetisi. 18 klub yang tersebar di seluruh Indonesia telah bersaing mengukir prestasinya masing-masing. Prestasi tentu dapat diraih melalui proses yang panjang. Kompetisi yang superketat mengharuskan setiap tim untuk harus berjuang meraih kemenangan di setiap pertandingan agar bisa keluar sebagai sang juara. Kini klub besar bernama PSM Makassar bertengger di papan atas klasemen sementara dan sangat berpeluang merebut hasil final dengan predikasi Juara, meskipun tim Bhayangkara FC, Bali United, dan Persipura Jayapura belum juga tersandung dalam saingan panas perebutan tahta juara.

Setiap pertandingan, 11 pemain berjibaku dalam lapangan mengolah si kulit bundar. Ada yang berdiri di bawah mistar gawang, ada yang menjaga pertahanan, ditengah disebut gelandang dan penyerang sebagai mesin pencetak gol ke gawang lawan. Namun realitasnya 11 pemain ternyata tak cukup untuk dunia persepakbolaan, karena ternyata pemain butuh rangsangan semangat dan motivasi dari supporter untuk menambah dan melengkapi kesempurnaan euforia sepakbola, maka supporter pun dianggap menjadi “pemain ke-12”.

Alkisah, PSM Makassar awalnya didirikan sejak 2 November 1915 (Dulu bernama Makassar Voetball Bond). Tim Juku Eja telah melewati torehan prestasi yang membanggakan dalam selayang pandang perjalanan sepakbola dari tingkat domestik maupun international. Kini diusianya yang berusia 102 tahun, tim kebanggaan sepakbola Makassar telah meriwayatkan sejarah yang cukup monumental. Tercatat 5 kali pernah juara perserikatan, runner up 4 kali, sedangkan liga indonesia sekali juara dan 4 kali menjadi runner up dan sempat lolos perempat final Liga Champions Asia.

Namun sampai pada detik ini, prestasi absolut Pasukan Ramang di beberapa musim terakhir tak segarang masa lalu, kita merasa seperti berpuasa menahan rindu mencicipi manisnya kejayaan masa itu. Aroma kerinduan tersebut terlukiskan dalam beberapa aksi kreatif (lihat, IG @timkreatifmaczman_) dari kelompok supporter setia yaitu The Macz Man Indonesia. Lagu anthem PSM pun berjudul ”Berjuanglah PSM ku” sengaja diciptakan untuk memberi kabar kepada dunia bahwa masyarakat sepakbola Makassar sedang merindu.

The Macz Man adalah organisasi suporter yang dibentuk sejak 2001 lalu. Maczman secara etimologi yang berarti Makassar Mania atau Lelaki Makassar, sedangkan untuk kelompok bergender perempuan di sebut The Macz Girl yang berarti cewe’na Makassar. Organisasi ini didirikan atas dasar cinta dan perjuangan mengawal sepakbola dengan memberi spirit dengan cara yang kreatif untuk sang kebanggaan PSM yang kemudian dianggapnya sebagai tim kehormatan karena telah membawa gengsi lokal dalam merajut nama baik kota Makassar dalam bidang keolahragaan sepakbola di Indonesia bahkan sampai level Asia. Terbukti tim berjuluk Ayam Jantan Dari Timur ini pernah berhasil lolos menembus perempat final Liga Champions Asia pada tahun 2001 silam.

Disini penulis berupaya untuk mengurai kalimat yang muncul dari sebuah kegelisahan yang hadir akan kerinduannya yang selama ini terpendam dalam hati para pencinta PSM. Betapa galaunya kita, klub kebanggaan masyarakat Sulsel ini, telah menjalani musim demi musim yang terus silih berganti namun tetap saja mengalami musim yang kering akan sebuah prestasi. Tahta kejayaan masa lalu hanya jadi histori yang acap kali di-nostalgia-kan secara turun temurun oleh generasi penikmat tribun Mattoanging. Kenangan manis tersebut tercampur aduk dengan pahitnya menelan kompetisi tanpa prestasi yang membanggakan dalam beberapa musim tahun terakhir.

Kerinduan yang disematkan tersebut, kadang membuat suporter semakin mendramatisir keadaan dengan perasaan gundah kedalam kehidupan pribadinya terhadap orang-orang yang di sekitarnya. Misalnya dalam atribut yang dikenakan, dia menuliskan kalimat “Juarapi PSM baru kulamarki“. Sebuah pernyataan tersebut mengungkap fakta cinta terhadap PSM dan memberi bukti serta isyarat kepada dunia bahwa ia memiliki keberpihakan cinta terhadap PSM dari pada sesuatu yang lainnya. Namun dari kecintaan itu, juga dapat menghadirkan energi untuk kehidupannya yang lain. Jika PSM Juara, maka sang kekasih akan dipinangnya dengan penuh rasa semangat dan bergairah. Yaa, terkandung dalam jiwa, PSM termasuk siri’ na to mangkasara’.

Para pembaca budiman yang kami hormati, disini ”Supporter perantauan” adalah para supporter PSM yang berstatus perantau, mereka sedang berkarir di luar domisili kota Makassar. namun cinta terhadap PSM tak pernah surut dijauhkan oleh raga yang jauh terbentang batas letak geografis. Mereka tetap terhimpun, berkumpul dan berinteraksi pada satu jargon yang mengalirkan darah Bugis-Makassar dalam dirinya, sehingga diorganisir ke dalam bentuk zona-zona. Sebut saja, The Macz Man Zona Jabodetabek, Zona Bandung, Zona Jogja, Zona Jawa Timur, Zona Bali, Zona Kaltim Balikpapan, Samarinda, Kalimantan Selatan Banjarbaru, Zona Manokwari, Zona Abepura, dan Zona Serui Papua. The Macz Man zona di Pulau Sulawesi sendiri terdapat Zona Gowa, Takalar, Jeneponto, Bulukumba, Sinjai, Bone, Parepare, Luwu, Toraja, Wajo, Soppeng, Barru, Pangkep, Maros, dan banyak lagi yang tak tersebutkan satu per satu. Para zona tersebut secara administrasi kelembagaan dinaungi oleh Kementerian Luar Negeri The Macz Man Mabes.

”Selama musim 2017 ini, kita sudah menjalankan prosesi pelantikan dimana-mana, wilayah Sulawesi Selatan sudah sampai 90% ada anak The Macz Man-nya. Animo semakin besar. dan yang paling jauh waktu saya ke Papua Barat”, ucap Menteri Luar Negeri The Macz Man Mabes yang akrab disapa Pak Appank.

The Macz Man di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi.

Dalam kesempatan dan kesan yang terselip dalam tulisan ini, penulis meminjam istilah ”mudik” sebagai topik unik untuk mewarnai bahasan kita kali ini. Kita tahu bahwa didalam terminologi umat Islam di Indonesia, mudik merupakan salah satu bentuk tradisi yang sangat berkesan dan tiap tahunnya dilakukan oleh para umat Islam di wilayah Indonesia, terutama bagi perantauan yang meninggalkan kampung halamannya. Pemudik bergegas pulang kampung di momentum hari lebaran yang termaknai sebagai hari kemenangan, hari yang fitri, dan hari yang dinikmati bersama para keluarga serta seluruh umat yang merayakan. Sehingga dari konteks muslim Indonesia mudik lebaran tersebut, kita para supporter perantauan kemudian mencoba menggunakan dan menerjemahkan istilah mudik kali ini adalah sebagai perjalanan pulang ke kampung untuk bertemu dengan keluarga besar The Macz Man, berbaur bersama masyarakat pujangga sepakbola, merayakan puncak hari kemenangan PSM dengan penuh rasa bangga dan bahagia. Begitulah kira kira, cara kita mengukir dan memaknai kisah hari mudik suporter PSM yang selama ini masih berada di tanah rantau.

Demi sebuah loyalitas, para pujangga PSM tak ingin ketinggalan dalam hajatan akbar suporter PSM pada perayaan hari juara yang kita semogakan bersama. ”Hampir seluruh anggota kami fokus mempersiapkan cutinya untuk pulang ke Makassar menyaksikan laga terakhir PSM”, tulis Ashar, Ketua The Macz Man Zona Kaltim, melalui aplikasi Whatsapp grup. Tak hanya perantauan dari Kaltim, anggota dari The Macz Man Zona Papua sejak jauh jauh hari telah mengkonfirmasi demikian, bahkan beberapa anggotanya sudah kembali di Makassar menunggu hari penentuan. Dan wacana ”awaydays pulang kampung” atau ”tour pulang kampung” tak henti hentinya beredar dan dibahas di semua zona The Macz Man yang tersebar di Bumi Nusantara., mengingat PSM akan melakoni laga pamungkas melawan Bali United, dan tanggal 12 November 2017 adalah partai terakhir PSM berlaga melawan Madura United di Stadion Mattoanging Makassar.

”Maczjak sudah memikirkan rencana pulang kampung itu semenjak PSM berhasil mengalahkan Bhayangkara FC di Patriot”, kata Rio Verieza, Ketua Macz Man Jabodetabek.

Saat ini, PSM masih terlihat di papan atas klasemen sementara liga, dan apabila harapan dan prediksi itu terwujud, maka kemungkinan pada pertandingan terakhir melawan Madura United akan menjadi sebuah laga yang memastikan bagi PSM untuk membuat hari itu menjadi hari juara untuk kita? ataukah justru pupus sudah harapan untuk juara yang kita inginkan? entahlah, apa yang akan terjadi di hari esok pada finalisasi Liga Indonesia yang tak cukup sebulan lagi akan usai. Ketegangan yang kita bayangkan sepertinya mirip dengan drama-drama pada setiap episode terakhir, tapi yakin dan percaya bahwa kesetiaan terhadap PSM akan tetap terjaga di saat menang maupun harus kalah.

The Macz Man di Stadion Mandala, Jayapura

Setiap kemenangan akan mendatangkan kebahagiaan dan mengakhiri mitos menjadi juara nyata. Kita tekadkan dan perjuangankan bersama untuk kembali berada di atas bukit kejayaan. Tentu kita akan bergegas pulang menjadikan diri sebagai saksi atas sejarah yang baru, kita ikhtiar meraih cita-cita menjadi sebuah keniscayaan. Bagi kita, kini saatnya menjadi sang juara setelah melewati puasa gelar selama beberapa musim berlalu. Harapan itu telah didepan mata, PSM harus berjaya. Penantian itu cukup panjang, kamu harus menang, menang dan menang. Naiklah diposisi puncak. Sungguh, kami akan pulang hanya untuk meretas rindu di masa itu.

PSM, Juaralah!

Penulis : Andi Muh Yusuf Jalil
Deputi Menteri Luar Negeri The Macz Man

Komentar

CONTACT

The Macz Man
( 082188038402, Line : @eyd2760g)
Email : themaczman.ori@gmail.com
Kelompok Suporter PSM Makassar

Copyright © 2017 - The Macz Man | All Rights Reserved

Powered By : ADT14 , Designed By : DRM